Mahasiswa KKN Kelompok 08 Universitas Trunojoyo, Madura, menjalankan program sosialisasi dan implementasi hidroponik di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan pada Minggu, 14 Januari 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan pertanian di wilayah pesisir yang seringkali dihadapi, seperti tanah kurang subur.
Hidroponik, sebagai metode pertanian tanpa tanah, dianggap sebagai jawaban yang potensial untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini. Desa Sukolilo Barat, yang berada di pesisir, seringkali mengalami kendala dalam pertanian, seperti tanah yang tidak subur dan risiko banjir yang dapat merusak tanaman.
Ketua Kelompok KKN Alan, menjelaskan pemilihan hidroponik sebagai solusi untuk membantu masyarakat memahami budidaya tanaman tanpa tanah. Analisis mendalam menunjukkan bahwa tanah di wilayah Sukolilo Barat memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Oleh karena itu, hidroponik diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif, meningkatkan hasil panen sayuran yang berkualitas, dan memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat setempat.
Hidroponik menghadirkan sejumlah keuntungan yang patut dicermati. Pertama, tingkat keberhasilan tanaman lebih terjamin karena nutrisi yang diberikan dapat dikontrol secara tepat. Kedua, perawatan tanaman menjadi lebih praktis dan efisien, mengurangi beban kerja petani. Ketiga, penggunaan pestisida dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan sama sekali, karena hidroponik menggunakan air sebagai media tanam, bukan tanah yang rentan terhadap hama.
Dengan mengenalkan hidroponik, mahasiswa KKN berharap dapat memberdayakan masyarakat Sukolilo Barat dalam menghadapi tantangan pertanian di wilayah pesisir. Selain meningkatkan ketahanan pangan, implementasi hidroponik diharapkan juga dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
0 Comments